Fadel Muhammad: Pilpres Kali Ini Sangat Dahsyat
JAKARTA, Jaringnews.com - Survei terbaru Charta Politika menemukan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) masih menggungguli Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Merespon hasil survei tersebut, Tim Pemenangan Prabowo-Hatta dari Partai Golkar Fadel Muhammad mengakui dengan jujur bahwa temuan Charta Politika tidak jauh berbeda dengan survei internal yang digelar pihaknya.
Tak hanya itu saja, ia juga menekankan bahwa saat ini perlu kedewasaan dalam politik. "Dewasa berpolitik artinya sudahlah, siapa pun yang menang kita hargai, siapa pun yang kalah juga dihargai," tegasnya. "Setelah pengumuman, ketegangan harus kembali mencair dan kita bangun bangsa ini. Saya ingin agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju, kuat dan bangsa yang bisa menerapkan demokrasi tidak seperti negara-negara lain seperti Thailand," harapnya.
Berikut ini pengakuan jujur Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad yang oleh Jaringnews.com diformulasikan dalam format wawancara:
Bagaimana tanggapan Anda dengan hasil survei ini?
Jujur saya katakan survei ini (Charta Politika) tidak jauh dengan survei internal yang dibuat oleh kelompok group kami Koalisi Merah Putih. Tidak beda jauh. Artinya hanya berbeda di sini adalah bahwa yang belum menentukan di kita itu sekitar 15%. Maka kita beberapa hari yang lalu telah mengarahkan teman-teman untuk menjaga pos supaya suara-suara yang belum menentukan pilihan 15% itu bisa lari ke tempat kita.
Kesan Anda dengan Pilpres kali ini?
Yang menarik yang ingin saya sampaikan secara singkat bahwa ternyata menurut pengamatan saya, pemilu kali ini adalah pemilu yang paling seru. Pilpres yang paling seru. Pemilihan legislatifnya juga paling sulit. Saya ikut juga di dalamnya. Sulit sekali karena harus melihat nama dan partainya. Pemilihan presiden tentu yang paling seru. Yang paling menarik karena semua partai itu pada akhirnya menentukan pilihan. Tinggal dua yang besar. Tinggal dua pilihannya antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Jadi, ada orang yang mengatakan ini sudah seperti di Amerika.
Demokrasi Indonesia sudah bagus?
Demokrasi kita bagus maka saya terus mengatakan pada teman-teman bahwa kita perlu waspada. Kita harus jaga jangan sampai ada keributan dimana-mana. Kita harus dewasa berpolitik. Dewasa berpolitik artinya sudahlah, siapa pun yang menang kita hargai, siapa pun yang kalah dia juga harus dihargai.
Apakah Golkar Solid mendukung Prabowo-Hatta?
Kalau kita hitung dari hasil pemilu dan kita ambil jumlahnya. Dan kalau mereka-mereka itu ikut semua maka mustinya Koalisi Merah Putih itu memenangkan 59,05 persen dan Koalisi Indonesia Hebat 40,9 persen. Tapi kita lihat di sini pecah. Bung Fadel, Golkar pecah. Memang betul karena Pak Jusuf Kalla itu adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar. Kita tidak bisa membohongi bahwa orang terus melupakan dia. Dia itu banyak jasa di Partai Golkar.
Golkar telah dengan sekuat tenaga untuk mengatakan siapa-siapa yang lari keluar ditegur, diberhentikan dan macam-macam caranya, tapi rupanya di permukaaan ada beberapa orang yang berani, di bawah teman-teman daerah banyak yang melaksanakan yang lain. Saya pun ke daerah untuk mempengaruhi mereka. Namun mereka menjawab, Bang Fadel udahlah kita ada pilihan lain. Artinya, ini kan jujur. Kita harus menjadikan orang intelektual.
Golkar Sulawesi pecah?
Sulawesi ini lucu. Banyak orang yang bangga pada Pak Jusuf Kalla.
Ada pesan lain Bung Fadel?
Saya ingin mengatakan ini adalah pertarungan politik yang luar biasa. Belum pernah kita mengalami pemilihan presiden sedahsyat ini. Kita belum pernah mengalami pemilihan presiden sehebat ini. Kita ini orang sekolahan. Tanda sebuah negara demokrasi itu, yang paling utama satu yaitu apabila calon presidennya tidak ada yang bisa memastikan hingga saat pengumuman pemungutan. Kalau ada yang pastikan sebulan yang lalu, tiga bulan lalu, itu sudah bukan negara demokrasi lagi. Itu zaman orde baru.
Sebagai seorang intelektual, saya senang sekali melihat dinamika politik yang ada. Yang paling utama adalah membina pertemanan terus-menerus. Jangan setelah ini kita musuhan. Setelah pengumuman, ketegangan harus kembali mencair dan kita bangun bangsa ini.
Saya ingin agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju, kuat dan bangsa yang bisa menerapkan demokrasi tidak seperti negara-negara lain seperti Thailand.
0 comments :
Post a Comment