SEBUAH video di Youtube berisi pidato tim pemenangan Prabowo, Ali Mochtar Ngabalin, telah bikin heboh. Pasalnya, dalam video itu Ngabalin mendesak Allah berpihak pada Prabowo.
Video ini menampilkan orasi Ali Mochtar Ngabalin pada acara halalbihalal di Rumah Polonia pada 3 Agustus lalu.
Video Ali Mochtar ini diunggah oleh akun Relawan Prajanusa, Kamis (7/8/2014). Akun ini pula yang mengunggah video pidato Nurcahaya Tandang yang menyebut Prabowo titisan Allah. Video ini sudah ditonton ribuan orang. Namun, lebih banyak yang memberi tanda jempol ke bawah daripada ke atas.
"Terus doakan agar perjuangan tim hukum kita, perjuangan moral force kita, perjuangan yang kita lakukan tidak berhenti, dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo dan Hatta Rajasa. Setuju..?," kata Ali Mochtar Ngabalian pada menit 3:42 dalam video itu.
Di Youtube, sejumlah orang mempertanyakan penggunaan istilah mendesak Allah.
"Mendesak Allah agar berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta" Berarti Allah itu gak benar??? Jadi menurut ente Allah kadang bisa "khilaf" sehingga harus sampai "Didesak" segala?" tulis seorang penonton di Youtube.
Lalu apa pembelaan Ali Mochtar Ngabalin? "Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu. Saya percaya kalau mendesak Allah Ta'ala berpihak kepada kebenaran, keadilan dan kepastian hukum dalam hal ini kepada Prabowo Subianto itu sah-sah saja dan saya tentu bisa pertanggungjawabkan," kata Ngabalin kepada detikcom, Kamis (7/8/2014).
Ali berkeyakinan mendesak Allah memihak kebenaran tak pernah salah. "Jadi berdoa untuk mendoakan Arsy Allah menurunkan bala tentaranya untuk mendukung kebenaran dan kepastian hukum itu tidak ada yang salah," kata politisi Golkar ini.
Sebelumnya, kehebohan juga muncul saat Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang menyebut Prabowo sebagai titisan Allah. Nurcahya telah meminta maaf dan mengaku keseleo lidah.
"Saya sebenarnya tidak bermaksud mengatakan Pak Prabowo sebagai titisan Allah. Saya saat itu, ingin mengatakan Pak Prabowo adalah sosok 'titipan' Allah untuk membawa rakyat Indonesia jadi sejahtera. Tapi saya keseleo lidah," kata Nurcahaya
Video ini menampilkan orasi Ali Mochtar Ngabalin pada acara halalbihalal di Rumah Polonia pada 3 Agustus lalu.
Video Ali Mochtar ini diunggah oleh akun Relawan Prajanusa, Kamis (7/8/2014). Akun ini pula yang mengunggah video pidato Nurcahaya Tandang yang menyebut Prabowo titisan Allah. Video ini sudah ditonton ribuan orang. Namun, lebih banyak yang memberi tanda jempol ke bawah daripada ke atas.
"Terus doakan agar perjuangan tim hukum kita, perjuangan moral force kita, perjuangan yang kita lakukan tidak berhenti, dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo dan Hatta Rajasa. Setuju..?," kata Ali Mochtar Ngabalian pada menit 3:42 dalam video itu.
Di Youtube, sejumlah orang mempertanyakan penggunaan istilah mendesak Allah.
"Mendesak Allah agar berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta" Berarti Allah itu gak benar??? Jadi menurut ente Allah kadang bisa "khilaf" sehingga harus sampai "Didesak" segala?" tulis seorang penonton di Youtube.
Lalu apa pembelaan Ali Mochtar Ngabalin? "Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu. Saya percaya kalau mendesak Allah Ta'ala berpihak kepada kebenaran, keadilan dan kepastian hukum dalam hal ini kepada Prabowo Subianto itu sah-sah saja dan saya tentu bisa pertanggungjawabkan," kata Ngabalin kepada detikcom, Kamis (7/8/2014).
Ali berkeyakinan mendesak Allah memihak kebenaran tak pernah salah. "Jadi berdoa untuk mendoakan Arsy Allah menurunkan bala tentaranya untuk mendukung kebenaran dan kepastian hukum itu tidak ada yang salah," kata politisi Golkar ini.
Sebelumnya, kehebohan juga muncul saat Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang menyebut Prabowo sebagai titisan Allah. Nurcahya telah meminta maaf dan mengaku keseleo lidah.
"Saya sebenarnya tidak bermaksud mengatakan Pak Prabowo sebagai titisan Allah. Saya saat itu, ingin mengatakan Pak Prabowo adalah sosok 'titipan' Allah untuk membawa rakyat Indonesia jadi sejahtera. Tapi saya keseleo lidah," kata Nurcahaya
0 comments :
Post a Comment