Bagaikan petir di siang hari bolong tanpa disertai awan mendung juga tanpa ada hujan dan angin lalu tiba-tiba Luthfi Hasan Isaaq, orang nomor satu di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) langsung dijadikan tersangka dan ditahan dengan begitu cepat oleh KPK. Penahanan ini dilakukan karena KPK sudah mempunyai dua alat bukti yang cukup terkait kasus suap daging impor di Kementerian Pertanian.
Peristiwa sedemikian cepatnya ini tentunya membuat publik tercengang antara percaya dan tidak percaya kalau kasus penyuapan ini dilakukan oleh partai politik yang selama ini selalu mempergunakan jargon bersih dan peduli.
Dampak selanjutnya sungguh luar biasa, tiada hari tanpa publikasi terkait dengan peristiwa tersebut, hampir seluruh media seakan berlomba-lomba menyajikan berita aktual dan menarik agar bisa disantap dengan nikmat oleh publik dan bukan hanya itu peristiwa ini juga dijadikan oleh sebagian masyarakat yang mempunyai hobby menulis untuk mengekpresikan diri dalam bentuk tulisan baik di web atau blog pribadi serta di media online lainnya bahkan ada juga yang hanya sekedar membuat status di facebook maupun twitter.
Melalui tulisan dan status tersebut terkadang ada komunikasi timbal balik melalui komentar-komentar dari orang yang membacanya, baik komentar positif maupun negatif bahkan ada yang secara diam-diam menunjukan ketidaksukaannya dengan melaporkan tulisan atau status tersebut kepada admin media online atau facebook dan sebagainya.
Berikut ini contoh yang saya dapat dari sebuag group di facebook terhadap sebuah tulisan yang berkaitan dengan peristiwa kasus suap daging impor yang mana tulisan tersebut dibuat diblog pribadi lalu dishare ke facebook namun tulisan itu dilaporkan sebagai spam oleh orang-orang yang tidak suka terhadap tulisan tersebut :
Peristiwa sedemikian cepatnya ini tentunya membuat publik tercengang antara percaya dan tidak percaya kalau kasus penyuapan ini dilakukan oleh partai politik yang selama ini selalu mempergunakan jargon bersih dan peduli.
Dampak selanjutnya sungguh luar biasa, tiada hari tanpa publikasi terkait dengan peristiwa tersebut, hampir seluruh media seakan berlomba-lomba menyajikan berita aktual dan menarik agar bisa disantap dengan nikmat oleh publik dan bukan hanya itu peristiwa ini juga dijadikan oleh sebagian masyarakat yang mempunyai hobby menulis untuk mengekpresikan diri dalam bentuk tulisan baik di web atau blog pribadi serta di media online lainnya bahkan ada juga yang hanya sekedar membuat status di facebook maupun twitter.
Melalui tulisan dan status tersebut terkadang ada komunikasi timbal balik melalui komentar-komentar dari orang yang membacanya, baik komentar positif maupun negatif bahkan ada yang secara diam-diam menunjukan ketidaksukaannya dengan melaporkan tulisan atau status tersebut kepada admin media online atau facebook dan sebagainya.
Berikut ini contoh yang saya dapat dari sebuag group di facebook terhadap sebuah tulisan yang berkaitan dengan peristiwa kasus suap daging impor yang mana tulisan tersebut dibuat diblog pribadi lalu dishare ke facebook namun tulisan itu dilaporkan sebagai spam oleh orang-orang yang tidak suka terhadap tulisan tersebut :
Penulisnya adalah pemilik blog http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/ :
Kepada teman-teman PKS, hari-hari ini memang sulit. Tapi sebagaimana yang diajarkan dalam agama. katakanlah kebenaran meski itu pahit. Maka tak perlu emosional, sehingga semua blog atau situs yang memberitakan negatif soal perilaku kader PKS lantas dilaporkan sebagai spam, penghinaan dan lain lain.
Seperti sebuah blog anti korupsi dibawah ini, dulu anda semua menggemarinya saat memberitakan korupsi. Tapi begitu memberitakan korupsi yang dilakukan teman anda, maka secara beramai-ramai sampai ratusan orang melaporkan ini sebagai spam dan lain-lain.
sampai akhirnya beberapa blog, salah satu contohnya blog dibawah ini kalau mau membuka harus mengkonfirmasi bahwa ini bukan spam dan lain lain.
Sebenarnya tidak perlu sampai emosional seperti itu karena sekali lagi katakanlah kebenaran, meski itu pahit. dan sebaiknya dipahami juga kepatuhan total yang membabibuta pada pemimpin partai karena menganggapnya mulia tanpa salah, dan harus dipatuhi secara total itu sama saja dengan anda menyamakan para pemimpin partai itu sebagai nabi. Sehingga bisa saja tanpa sadar malah bisa membawa kita jauh dari ajaran Nabi. janganlah seperti robot yang hidup dalam kendali hipnotis massal, melalui indoktrinasi dengan berbagai metodenya.
Jadilah manusia yang punya akal dan hati nurani. Karena dalam Al Quran berkali-kali ditekankan, bagi mereka (manusia) yang beriman, yang berpikir, dan lain lain
http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/02/medianusantara-mengenal-sejarah-pks.html
Setelah melihat curhat pemilik blog jaringan anti korupsi, batin saya mengatakan kalau orang-orang pengecut ini sepertinya tidak rela, panik dan tidak siap menghadapi masalah apalagi selama ini PKS selalu mengikrarkan diri sebagai partai bersih dan peduli, sehingga ketika mereka dikejutkan dengan ditangkapnya mantan presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK akibat kasus korupsi daging impor. Para oknum kader PKS ini langsung melakukan perlawanan dengan cara-cara seperti diatas.
Bukan hanya sekedar melaporkan sebagai spam namun terkadang komentar-komentar para oknum kader PKS tersebut tidak mencerminkan kualitas dari sebuah partai yang juga selalu mengusung jargon cerdas dan peduli.
Bagaimana mau disebut cerdas kalau komentar yang disampaikan terlihat seperti sampah, antara tulisan dan komentar terkadang tidak nyambung, misalkan penulisnya pasti orang bayaran, wah tulisannya tidak bermutu atau yang nulis lagi sakit, Nampak sekali dari komentar tersebut bahwa mereka panik dan tidak ikhlas melihat kenyataan kalau partainya digoyang kasus suap yang justru dilakukan oleh presidennya.
Kalau pemilik blog jaringan anti korupsi menyampaikan, Katakan Kebenaran Meski itu Pahit, tetapi saya justru mengatakan bahwa cara-cara yang mereka lakukan itu adalah cara-cara kotor layaknya sebuah sampah lalu apa artinya taubat nasional yang sudah mereka kumandangkan.
Sumber:http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2013/02/oknum-kader-pks-sudah-seperti-sampah.html
0 comments :
Post a Comment