Tim Prabowo klaim saksi jadi blank karena ditegur berbahasa Jawa
Tim hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Maqdir Ismail mengaku kecewa atas ledekan yang dilontarkan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) kepada saksinya saat sidang gugatan pilpres. Mereka mengklaim para saksi langsung menjadi kacau pikirannya saat ditegur hakim MK.
"Kami sudah ajak bicara, ini berbeda dengan yang diterangkan. Kami sering berembuk dengan mereka (Saksi). Apalagi diledek-ledek karena sudah terbiasa dengan bahasa Jawanya, ketika diledek, jadi blank dia. Mestinya tidak itu yang dilakukan (Hakim MK). Seharusnya dituntun seperti apa, kalau misalnya memang mau seperti itu," kata Makdir Ismail di Gedung MK, Jakarta, Jumat (8/8).
Maqdir menuturkan, apa yang telah diterangkan para saksi sudah diperkuat sejumlah bukti tertulis. Namun, yang terpenting pihaknya sudah memberikan keterangan terkait indikasi pelanggaran tersebut.
"Tapi paling tidak, saksi-saksi itu sudah memberikan indikasi ini lho yang terjadi. Nah yang terjadi menurut saksi ini, bisa atau tidak, kami perkuatkan bukti tertulis. Sebab menurut hemat kami, kami tidak akan mengajukan bukti tertulis itu kalau tidak ada. Bagi kami, keterangan saksi ini untuk menguatkan bukti-bukti tertulis yang kami miliki," terangnya.
Sebelumnya, pada sidang kedua gugatan PHPU, seorang saksi Prabowo-Hatta yang bertugas mengawasi proses perhitungan suara di KPUD Demak, Ahmad Gufron, menggunakan bahasa daerahnya.Anggota majelis hakim Ahmad Fadlil mengingatkan agar Gufron menggunakan istilah Bahasa Indonesia yang baik.
"Ini Jakarta om, tidak seperti Demak. Tolong gunakan Bahasa Indonesia yang baik," ujar Fadlil.
0 comments :
Post a Comment