"Fadli menimbulkan konflik baru karena ada warga Indonesia di Amerika, yang mengawasi kunjungan mereka, tapi malah diancam balik. Ini mengecewakan dan seolah-olah DPR anti kritik. Kok mereka tidak mau diawasi masyarakat," ujar Manager Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Apung Widadi saat dihubungi, Minggu (6/9).
pertanggungjawaban rombongan DPR yang berangkat ke AS.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Wakil Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon mengikuti agenda sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York. Acara tersebut diagendakan berlangsung dari tanggal 31 Agustus sampai dengan 2 September 2015.
Namun, Setya memilih memperpanjang keberadaaanya di Amerika dan kemudian bertemu Donald Trump. Setelah pertemuan itu menjadi sorotan berbagai kalangan, Fadli Zon menjelaskan pertemuan tersebut bersifat informmal dan bukan bagian agenda resmi yang direncanakan.
Fadli juga membantah kehadirannya bersama Novanto merupakan bentuk dukungan DPR kepada calon dari Partai Republik tersebut. Ia menegaskan DPR tidak berurusan dengan pemilihan presiden di Amerika Serikat.
Reaksi pun juga diberikan oleh Shamsi Ali kepada Fadli yang sempat foto bersama Trump. Namun, belakangan Fadli justru balik menyerang Shamsi atas reaksi yang diberikan. Perdebatan antara kedua orang ini dan juga ancaman Fadli Zon kini ramai di media sosial.
0 comments :
Post a Comment