Expedition

BBM di Malaysia turun, harga Premium dan Solar di Indonesia tetap



Pemerintah Malaysia mulai hari ini menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di negaranya. Harga eceran bensin RON95 atau setara Pertamax Plus turun 21 sen menjadi RM 1,70 atau sekitar Rp 5.970 per liter. Sementara bensin RON97 turun 11 sen menjadi RM 2 atau sekitar Rp 7.000 per liter.
Namun demikian, harga BBM di Indonesia diputuskan tetap alias tidak berubah. Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 tahun 2014 Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2015, Pemerintah memutuskan bahwa harga BBM di wilayah penugasan Luar Jawa-Madura-Bali, terhitung sejak tanggal 1 Februari 2015, dinyatakan tetap.

"Harga minyak tanah tetap Rp. 2.500/liter, harga minyak Solar Rp. 6.400/liter, bensin RON88 atau Premium Rp. 6.600/liter," ucap Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (1/2).

Menurut Wiratmaja, keputusan tersebut diambil atas pertimbangan beberapa aspek, antara lain untuk menjaga kestabilan pengelolaan harga dan logistik, menjaga ruang fiskal, serta membuka kesempatan bagi PT Pertamina untuk lebih mengembangkan infrastruktur minyak dan gas bumi nasional.

"Antisipasi terhadap fluktuasi harga minyak dunia juga menjadi pertimbangan selain juga untuk mulai menyiapkan pembangunan cadangan stok nasional sebagaimana disarankan Dewan Energi Nasional (DEN) dan Komisi VII DPR," katanya.

Adapun untuk menjaga akuntabilitas publik, auditor pemerintah maupun Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia disebut telah dilibatkan. Audit itu mencakup realisasi volume pendistribusian jenis BBM tertentu, penugasan khusus, besaran harga dasar, biaya penugasan pada periode yang telah ditetapkan, besaran subsidi, hingga pemanfaatan selisih-lebih dari harga jual eceran.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, kebijakan ini bagus untuk Indonesia. Selain bisa memahami bahwa harga BBM bisa naik, turun, atau tidak berubah, masyarakat juga semakin teredukasi dan turut memikul tanggung jawab atas beban riil energi yang dikonsumsinya.
Share on Google Plus

Related Article you might see:

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment